Home  |  About me  | 

Sunday, December 27, 2009

Prinsip Dasar Farmakologi


Didalam memahami prinsip dasar famakologi, perlu diketahui bagaimana keadaan dan kerja obat dalam tubuh kita. Ada dua mekanisme yaitu : Farmakokinetik dan Farmakodinamik

Farmakokinetik
Merupakan subdisiplin ilmu farmakologi yang mempelajari tentang nasib obat dalam tubuh. Obat sebagai objek dan tubuh sebagai subjek. Dalam farmakokinetik ada 4 proses yang disingkat dengan ADME (absorpsi, distribusi, metabolism, eksresi):

 Absorpsi, merupakan proses untuk melewati sawar untuk memasuki siklus perdaran darah.
 Distribusi, ialah proses untuk penyebaran bahan obat yang sudah di absorbsi melalui darah.
 Metabolisme, disebut juga biotransformasi yaitu proses penukaran bahan asal kepada bahan yang lebih kecil dan tidak dapat dibalikan.
 Eksresi, merupakan proses pembuangan sisa dari suatu proses pengolahan obat.

Farmakodinamik
Merupakan subdisiplin ilmu farmakologi yang mempelajari tentang kerja obat dalam tubuh. Obat sebagai subjek dan tubuh sebagai objek.
Dalam mempelajari kerja obat dalam tubuh yang penting adalah reseptor. Bagaimana ikatan reseptor dan obat, bagaimana interaksi reseptor dan obat, dan bagaimana transmisi sinyal obat terhadap efek yang ingin dihasilkan.

 Ikatan reseptor dan obat :
 Ikatan Kovalen, merupakan ikatan yang paling kuat
 Ikatan Hydrofob
 Ikatan Hydrogen
 Ikatan Van der Waals
 Ikatan Ion



 Interaksi reseptor dan obat :



 Agonis : Obat yang bekerja sejalan dengan senyawa endogen dalam tubuh dimana obat menginduksi kerjanya. Sifatnya bisa berupa full-agonis dan juga partial-agonis yang berbeda dari efek yang dihasilkannya.
 Antagonis : Obat yang bekerja menghambat efek agonis dengan atau tanpa bersaing dengan agonis dalam menempati reseptor.
 Inverse Agonis : agonis yang dapat bekerja tanpa adanya agonis, bekerja dengan menghentikan aktifitas intrinsic pada respeptor bebas.
 Spare Receptor : reseptor yang dapat mencapai efek maksimal tanpa harus berikatan dengan ligand.
 Transmisi sinyal :
 Transmembrane ion channels, adanya kanal yang terbuka akibat melekatnya suatu ligand. Contoh : neurotransmitter, konduksi cardiac, otot.
 Tranmembrane G Protein-coupled receptors, adanya G protein yang menginduksi enzim siklase untuk menghasilkan second messenger dan dilanjutkan dengan proses tingkat seluler
 Transmembrane receptors with enzymatic cytosolic domains, adanya aktifasi beberapa enzim seperti: tirosin kinase, tirosin phosphatase, terkait protein kinase, serin/treoinin, guanilat siklase untuk menghasilkan respon tingkat selular.
 Intracellular receptors, reseptor berada di sitoplasma atau didalam sel. Ligand yang mampu tentunya yang bersifat lipofilik. Dia menganggu regulasi transkripsi. Contoh: steroid

Selengkapnya......